FKM, REG. 1 2009
A. Definisi Epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi penyakit dan determinannya pada masa (Mac Mahon & Pugh, 1970). Distribusi penyakit dapat dideskripsikan menurut orang (usia, jenis kelamin, ras), tempat(penyebaran geografis), dan waktu, sedangkan pengkajian determinan penyakit mencakup penjelassan pola distribusi penyakit tersebut menurut faktor-faktor penyebabnya.
Istilah epidemiologi berasal dari kata ‘epi’ (atas), ‘demos’ (rakyat, penduduk), dan ‘logos’ (ilmu), sehingga epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang terjadi/menimpa penduduk. Epidemiologi tidak terbatas hanya mempelajari epidemi (wabah).
Banyak definisi tentang Epidemiologi, beberapa diantaranya :
a. W.H. Welch
Suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit, terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang.
b. Mausner dan Kramer
Studi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia.
c. Last
Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan.
d. Mac Mahon dan Pugh
Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.
e. Omran
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
f. W.H. Frost
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
g. Azrul Azwar
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada 3 komponen penting yang ada dalam epidemiologi, sebagai berikut :
1) Frekuensi masalah kesehatan
2) Penyebaran masalah kesehatan
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan.
B. Peranan Epidemiologi
Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa :
a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.
b. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan mengambil keputusan.
c. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
d. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
e. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
Menurut sejarah perkembangan, epidemiologi dibedakan atas:
1. Epidemiologi Klasik
Mempelajari tentang penyakit menular wabah serta penyakit menurut konsep epidemiologi.
2. Epidemiologi modern
Merupakan sekumpulan konsep yang digunakan dalam studi epidemiologi yang terutama bersifat analitik, selain untuk penyakit menular wabah dapat diterapkan juga untuk penyakit menular bukan wabah, penyakit tidak menular, serta masalah-masalah kesehatan lainnya.
Menurut metode investigasi yang digunakan, epidemiologi dibedakan atas:
1. Epidemiologi deskriptif, mempelajari peristiwa dan distribusi penyakit.
2. Epidemiologi analitik, mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi penyakit (determinan-nya)
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kajian epidemiologi mencakup:
• Penyakit menular wabah
• Penyakit menular bukan wabah
• Penyakit tidak menular
• Masalah kesehatan lainnya
Secara praktis ruang lingkup epidemiologi lapangan dan komunitas dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu studi mengenai fenomena dan studi mengenai penduduk, sedangkan ruang lingkup epidemiologi klinik yang mempelajari mengenai serta kaitannya dengan riwayat alamiah penyakit.
Keunikan Epidemiologi jika dibandingkan dengan cabang-cabang lain Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ialah:
1. Epidemiologi tidak mempelajari individu, mainkan kelompok orang.
2. Epidemiologi memperbandingkan satu kelompok dengan kelompok lainnya dalam masyarakat.
3. Epidemiologi mempelajari apakah kelompok dengan kondisi tertentu lebih sering memiliki suatu karakteristik tertentu daripada kelompok tanpa kondisi tersebut. Kelompok yang lebih sering memiliki karakteristik tertentu tersebut dinamakan kelompok beresiko tinggi (high risk group).
D. Penelitian epidemiologi
Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut :
1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi prevalensi atau survei.
2. Epidemiologi analitik : terdiri dari :
a. Non eksperimental :
1) Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi. Kohort diartiakan sebagai sekelompok orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya).
2) Studi kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya mencari faktor penyebab penyakit.
3) Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk penyelidikan secara empiris faktor resiko atau karakteristik yang berada dalam keadaan konstan di masyarakat. Misalnya, polusi udara akibat sisa pembakaran BBM yang terjadi di kota-kota besar.
b. Eksperimental. Dimana penelitian dapat melakukan manipulasi/mengontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling baik untuk menentukan cause and effect relationship serta tes yang berhubungan dengan etiologi, kontrol, terhadap penyakit maupun untuk menjawab pertanyaan masalah ilmiah lainnya. Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1) Clinical Trial. Contoh :
a) Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk mencegah terjadinya stroke.
b) Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus Neonatorum.
2) Community Trial. Contoh : Studi Pemberian zat flourida pada air minum.
- Studi Epidemiologi
Tujuan studi epidemiologi adalah:
1. Mendiagnosis masalah kesehatan masyarakat.
2. Menentukan riwayat alamiah dan etiologi penyakit.
3. Menilai dan merencanakan pelayanan kesehatan.
Ketiga tujuan tersebut dicapai dengan melakukan surveilans epidemiologi. Surveilans epidemilogi meliputi kegiatan-kegiatan:
1. Pengumpulan data secara sistematis dan kontinu.
2. Pengolahan, analisis, dan interpretasi data sehingga menghasilkan informasi.
3. Penyebarluasan informasi tersebut kepada instansi yang berkepentingan.
4. Penggunaan informasi tersebut untuk pemantauan, penilaian, dan perencanaan program kesehatan.
Penelitian epidemiologi mencakup kegiatan yang sama dengan surveilans epidemiologi, tetapi pengumpulan datanya tidak dilakukan secara kontinnu. Penelitian epidemiologi terutama bersifat obsevasional (pada epidemiologi lapangan), yang mempelajari hubungan antara pajanan dengan terjadinya penyakit (disease). Untuk menyederhanakn penilaian, dalam kebanyakan studi digunakan pengukuran pajanan dan penyakit yang berskala dikotomi.
Pajanan dapat berasal dari luar subjek yang dipelajari (kebisingan lingkungan, zat toksik dalam makanan, dan sebagainya), perilaku subjek (usia, jenis kelamin, dan sebagainya). Faktor risiko adalah pajanan yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit, sedangkan faktor preventif adalah pajanan yang menurunkan risiko terjadinya penyakit.
- Wabah dan KLB
Dalam UU Republik Indonesia No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan PP Republik Indonesia No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular dinyatakan:
• Wabah (wabah penyakit menular) adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan yang lazim pada wilayah dan periode tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
• KLB (kejadian luar biasa) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian morbiditas/mortalitas yang bermakna secara epidemiologis pada suatu wilayah dan periode tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar